Wednesday, August 20, 2008

PRINSIP DOA

Diambil dari Republika Online

Beragam pandangan orang tentang doa, terutama di kalangan kaum sufi. Sebagian menganggap tak perlu berdoa karena semuanya sudah ditakdirkan. Namun, sebagian besar kaum sufi yakin benar kalau doa itu perlu dan penting, karena Allah sendiri memerintahkan kita berdoa dalam banyak ayat-Nya. Bahkan, Allah juga memberikan redaksi doanya sekalian. Lantaran kita percaya doa sebagai perintah, maka makbul atau tidak menjadi tak penting, karena doa tak lebih hanya sebagai bukti dari ketaatan sekaligus kelemahan dan kepasrahan total kita kepada Allah.

Maka, kalau ada orang yang berdoa dengan menargetkan agar doanya makbul, sungguh egois dan tak beradab dia, sama halnya dengan memohon agar Allah menghadirkan surga di dunia ini. Dan, kalaupun benar doanya dikabulkan, mungkin mirip dengan peristiwa kita memberi sekerat roti kepada pengemis yang tua dan buruk muka supaya ia lekas berlalu dari pintu rumah kita --begitu tamsil yang dilukiskan oleh Jalaluddin Rumi. Biasanya orang seperti inilah yang gampang menggerutu: Saya kerapkali berdoa, namun mulut saya yang berbusa belum juga disambut dengan ijabah.

Gerundelan seperti ini sebenarnya bukan hanya milik orang modern, tapi juga keluhan orang-orang yang sezaman dengan Ibrahim bin Adham, sufi berdarah biru dari istana Balkh, yang hidup pada abad ke-8. Dituturkan bahwa Ibrahim bin Adham rahimahullah melintasi pasar di Basrah. Lantas banyak manusia mengerubunginya, seraya berucap, "Wahai Abu Ishaq (Ibrahim bin Adham), kami sudah berdoa namun doa kami belum dikabulkan."

Jawab sang sufi, "Hatimu telah redup oleh sepuluh perkara:
Satu, engkau tahu Allah tapi engkau tidak menunaikan hak-Nya.
Dua, engkau merasa mencintai Rasulullah namun engkau mencampakkan sunahnya (Hadis).
Tiga, engkau membaca Alquran namun engkau tidak mengamalkan (ajarannya).
Empat, engkau nikmati segenap karunia Allah namun engkau tidak mensyukurinya.
Lima, kau bilang setan adalah musuhmu namun engkau tidak melawannya.
Enam, engkau mengatakan bahwa surga adalah hak namun engkau tidak beramal untuknya.
Tujuh, katamu neraka adalah hak namun engkau tidak lari darinya.
Delapan, menurutmu kematian adalah hak namun engkau tidak bersiap-siap untuknya.
Sembilan, engkau bangun dari tidurmu, lantas sibuk dengan aib orang lain, sementara borokmu sendiri tidak engkau hiraukan.
Sepuluh, engkau telah mengubur orang-orang yang mati di antara kamu, namun kamu tidak mengambil ibrah (pelajaran) dari mereka."

Itulah sepuluh prinsip doa yang diajarkan oleh sufi Ibrahim bin Adham. Semuga wasiat ini bisa menjadi peredam bagi kita untuk tidak gampang melemparkan sumpah serapah kepada Allah lantaran tidak segera mengabulkan doa kita. Karena boleh jadi keadaan tersebut justru kita ciptakan sendiri. Mari kita hiasi akhlak kita dengan sifat ta'ani (kalem) dan membuang jauh-jauh sifat 'ajalah (tergesa-gesa), karena ketergesaan lahir dari setan, sementara setan adalah musuh kita yang paling nyata. (fif)

Saturday, August 16, 2008

Wudhu lahir dan bathin

Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat waras dan khusyuk sholatnya. Namun, dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggap lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Assam dan bertanya, "Wahai Abu Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?" Hatim berkata,"Apabila masuk waktu solat, aku berwudhu lahir dan batin." Isam bertanya, "Bagaimana wudhu lahir dan batin itu? " Hatim berkata,"Wudhu lahir sebagaimana biasa yaitu membasuh semua anggota wudhu dengan air". Sementarawudhu batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :
1. Bertaubat
2. Menyesali dosa yang telah dilakukan
3. Tidak tergila-gilakan dunia
4. Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya')
5. Tinggalkan sifat berbangga
6. Tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. Meninggalkan sifat dengki.

Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan:
1. aku sedang berhadapan dengan Allah,
2. Surga di sebelah kananku,
3. Neraka di sebelah kiriku,
4. Malaikat Maut berada di belakangku, dan
5. Aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Shiratalmustaqim' dan menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik."

"Setiap bacaan dan doa didalam sholat, aku paham maknanya kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu, aku bertasyahud denganpenuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersholat selama 30 tahun."
Ketika Isam mendengar penuturan Hatim, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
Untuk manfaat kita bersama, tolong sampaikan email ini kepada sahabat-sahabat.
Sabda Nabi, ilmu itu milik Allah SWT, barang siapa menyebarkan ilmu demi kebaikan, insya Allah Allah SWT akan menggandakan 10 kali kepadanya, Amiin.
(Dikutip dari sebuah milis)

Labels:

Friday, August 15, 2008

Ayat-Ayat Kesuksesan

Seorang Ustadz KH. Muhammad Taufiq Ali Yahya menulis buku kecil kumpulan ayat-ayat kesuksesan di dalam Al Qur'an. Saya mendapatkan buku kecil tersebut dari sebuah pengajian keluarga yang diberikan ceramah oleh Ustadz di atas. Setelah 2 minggu saya membaca ayat-ayat kesuksesan tersebut, rasanya begitu banyak manfaat yang saya peroleh. Hidup menjadi lebih ringgan dan banyak permasalahan yang diselesaikan dengan mudah. Memang kalau kita yakin akan kekuasaan Allah SWT, maka memuji-Nya dengan ayat-ayat kesuksesan yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW, niscaya perlindungan Allah akan turun tanpa atau dengan diminta.
Ayat-ayat apa saja yang dibaca sebagai ayat-ayat kesuksesan?
Ada 37 ayat dari 24 surat yang diajarkan oleh junjungan Nabi Muhammad SAW kepada Ali a.s.
1. Surah Al ABqarah ayat 163 dan 255
2. Surah Ali Imran ayat 2, 6 dan 18
3. Surah An Nisa ayat 87
4. Surah Al-An'am ayat 102, 106
5. Surah al-A'Araf ayat 158
6. Surah Attaubah ayat 31, 129
7. Surah Yunusayat 90
8. Surah Huud ayat 14
9. Surah As-Ro'du ayat 30
10. Surah An-Nahl ayat 2
11. Surah Thoha ayat 8, 14, 98
12. Surah Al-Anbiyah ayat 25, 87
13. Surah al-Mukminun ayat 116
14. Surah An-Naml ayat 26
15. Surah As-Qoshshos ayat 70, 88
16. Surah Al-Fathir ayat 3
17. Surah Ash-Shoffay ayat 35
18. Surat Az-Zumar ayat 6
19. Surah Al-Ghofir ayat 3, 62, 65
20. Surah Dukhon ayat 8
21. Surah Muhammad ayat 19
22. Surah Al-Hasyar ayat 22, 23
23. Surah at-Taghobun ayat 13
24. Surah Al-Muzammil ayat 9

Manfaat apa yang bisa kita rasakan dari membaca ayat-ayat di atas
1. menentramkan kegelisahan hati dan jiwa yang galau menjadi tenang
2. menghilangkan stress dan depressi
3. memberikan kekhusukan ibadah

Keutamaan ayat kesuksesan tadi
- Bila orang yang susah membacanya , kesusahannya akan hilang
- Orang yang berutang membacanya, Allah akan melunasi hutangnya
- Orang yang terasing akan dikembalikan Allah ketempat awalnya
- Allah akan memenuhi kebutuhan orang yang membacanya
- Allah akan menghilangkan ketakutan dari orang yang membaca ayat tadi, rasa takutnya hilang
- Orang yang membacanya di pagi hari akan menghilangkan kemunafikan hati
- Orang yang membacanya akan terhindar dari 70 jenis bencana
- Orang yang membacanya akan menjadi orang yang beruntung dunia akherat
- Orang bepergian membacanya akan mendapatkan kebaikan
- 70 malaikat akan menjaga orang yang membacanya pada setiap malam
- Orang yang membacanya di siang hari akan dilimpahi rezeki hingga petang hari
- Orang yang menulis ayat diatas pada kertas dan meminumnya dengan air hujan, badannya akan terlindung dari keburukan, sihir dan godaan jin
- Yang membacanya akan terjaga dari semua bencana dunia, dilimpahi rezeki, terhindar dari setan
-Dan tidak akan mati sebelum Allah memperlihatkan kedudukannya di sorga dalam mimpi.

Saatnya kita membuktikan rahmat dan hidayah Allah dengan membaca surah-surah di atas. Sebagian memang sudah saya dapatkan buktinya setelah membacanya setiap hari selama 4 minggu. Apakah anda akan mencobanya ? Bila tidak terbukti anda bisa mengatakan saya pembohong.